
Keterangan Gambar : Ni Ketut Irma Parwati, SE., M.Pd. menyampaikan materi bertema “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat”. Materi ini bertujuan menanamkan nilai-nilai karakter utama kepada peserta didik sejak dini, agar tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, dan siap menghadapi tantangan kehidupan. (25/06)
Jembrana, SLB Negeri 1 Jembrana kembali melanjutkan kegiatan Workshop Review Kurikulum Berbasis Deep Learning yang telah berlangsung sejak tanggal 23 Juni dan akan berakhir pada 26 Juni 2025. Kegiatan pada hari ketiga, Rabu 25 Juni 2025, menghadirkan narasumber dari Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Bali, yaitu Ni Ketut Irma Parwati, SE., M.Pd., yang membawakan dua materi penting dan inspiratif. (25/06)
Kegiatan yang diikuti oleh seluruh guru SLB Negeri 1 Jembrana ini dibuka dengan sambutan oleh Kepala Sekolah, Komang Sri Mariati, S.Pd., M.Pd., yang menyampaikan bahwa workshop ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman guru terhadap pengembangan kurikulum yang kontekstual dan berpihak pada murid, khususnya peserta didik berkebutuhan khusus.
“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang pembelajaran bermakna, serta mampu mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam proses belajar-mengajar,” ungkap Kepala Sekolah dalam sambutannya.
Ni Ketut Irma Parwati, SE., M.Pd. menyampaikan materi bertema “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat”. Materi ini bertujuan menanamkan nilai-nilai karakter utama kepada peserta didik sejak dini, agar tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, dan siap menghadapi tantangan kehidupan.
Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yaitu bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat.
“Membiasakan karakter positif sejak dini akan membentuk fondasi kuat bagi peserta didik, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus, agar mampu menjalani kehidupan yang lebih baik,” ujar beliau.
Pada sesi berikutnya, narasumber menyampaikan materi kedua yaitu “Pembelajaran Deep Learning” yang menjadi inti pengembangan kurikulum masa kini. Deep Learning atau pembelajaran mendalam menekankan pentingnya proses berpikir kritis, pemahaman yang bermakna, serta kemampuan siswa untuk mengaitkan pengetahuan dengan pengalaman hidup mereka.
Dalam konteks SLB, pendekatan ini diarahkan untuk : Menyesuaikan strategi pembelajaran dengan kebutuhan individu siswa, Memberikan pengalaman belajar yang nyata dan kontekstual, Mendorong siswa untuk aktif, reflektif, dan kolaboratif dalam belajar dan Melakukan penilaian proses yang adil dan mendalam.
“Deep Learning bukan hanya sekadar menghafal, tetapi bagaimana murid memahami, merasakan, dan menerapkan pengetahuan dalam konteks nyata, sesuai kemampuan dan karakteristik mereka masing-masing,” jelas Ni Ketut Irma Parwati.
Ketua Panitia, Irfan Adi Candra, S.Pd., menyampaikan bahwa “Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen sekolah dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara efektif dan bermakna bagi semua peserta didik. Kegiatan berjalan dengan lancar, diselingi diskusi dan tanya jawab yang hangat antara peserta dan narasumber. Guru-guru terlihat sangat antusias, terutama dalam menyusun rencana pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai karakter dan pendekatan pembelajaran mendalam”. Ungkapnya.
Workshop ini diharapkan dapat menjadi fondasi yang kuat dalam membentuk proses pembelajaran yang tidak hanya fokus pada hasil akademik, tetapi juga pengembangan karakter dan keterampilan hidup anak-anak berkebutuhan khusus.