Keterangan Gambar : Pengawas Dikpora Provinsi Bali Sang Kompyang Arda, S.Ag., M.Pd Monitoring Komunitas Belajar untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan

Menjaga kualitas pendidikan menjadi prioritas utama Pemerintah Provinsi Bali. Namun, tantangan yang dihadapi beragam, terutama terkait kondisi dan perkembangan komunitas belajar di berbagai satuan pendidikan. Kondisi komunitas belajar yang bervariasi menjadi tantangan tersendiri, beberapa mungkin telah menunjukkan progres yang baik, namun banyak pula yang memerlukan peningkatan.

Untuk itu, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali, melalui Pengawas pendidikan menyelenggarakan kegiatan Monitoring Komunitas Belajar. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk melakukan pemantauan terhadap peningkatan kualitas, kapasitas, dan manfaat dari komunitas belajar. Dengan demikian, diharapkan bahwa kualitas, kapasitas, dan manfaat komunitas belajar dalam sekolah dapat meningkat secara signifikan.

Kegiatan ini diikuti komunitas belajar sekolah KONTAK-KU “Komunitas Belajar Tangguh Sekolah Ku”, dengan total 40 peserta yang terdiri dari kepala sekolah beserta Pendidik dan Kependidikan di SLB Negeri 1 Jembrana. Peserta dalam kegiatan monitoring menunjukkan partisipasi yang luas dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan.

Pengawas Sekolah Dikpora Bali, Sang Kompyang Arda, S.Ag., M.Pd menyampaikan bahwa “Komunitas belajar dalam sekolah diharapkan dapat meningkatkan kompetensi pendidik dan membangun budaya belajar bersama yang berkelanjutan, sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik”.

“Dengan adanya komunitas belajar dapat membudayakan budaya kolaborasi dan juga tanggung jawab kolektif, selain itu kombel dapat dijadikan tempat bagi para guru untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, dan strategi mengajar yang efektif. Mereka dapat belajar satu sama lain dan memperoleh wawasan baru sehingga diharapkan dengan adanya komunitas belajar ini dapat meningkatkan kompetensi bagi para guru”. tambahnya

Komunitas belajar akan lebih optimal jika dibantu oleh lima dimensi, berikut ini dimensi dari pembentukan kombel yang memiliki pengaruh yang besar bagi keberlangsungan sebuah komunitas belajar :

  1. Kepemimpinan berbagi dan mendukung dalam hal ini pemimpin dalam satuan pendidikan berkenan untuk membagi kewenangan dan pengambilan keputusan untuk menumbuhkan pola kepemimpinan yang dapat memberdayakan semua pihak
  2. komitmen dan nilai bersama, yaitu satuan pendidikan perlu menyepakati nilai dan komitmen bersama dalam komunitas sehingga mendukung perilaku produktif yang berfokus pada proses belajar guru dan murid
  3. pembelajaran kolektif dan penerapannya, yaitu pendidik berbagi informasi dan secara aktif bekerja secara kolaboratif untuk mengahadapi tantangan belajar dah mengajar, serta meningkatkan kesempatan belajar untuk guru dan murid
  4. berbagi praktik, dalam hal ini rekan sejawat sesama guru akan siap dengan keterbukaan dalam praktik pembelajaran dan saling mengobservasi untuk melihat respon murid selama proses pembelajaran dikelas

kondisi yang mendukung (Hubungan dan struktur) yaitu pemimpin dan praktik di satuan pendidikan secara kolaboratif , apresiatif, dan penuh kepedulian merancang sistem dan sumber daya yang memungkikan untuk dilakukan optimalisasi didalam pembelajaran.
selain 5 dimensi untuk membentuk sebuah komunitas belajar diperlukan tiga ide besar yaitu,

a. fokus pada pembelajaran

menggeser fokus guru dari mengajar (teaching) menjadi belajar (learning), selain itu untuk pengoptimalan proses belajar mengajar perubahan dari apa yang perlu diajarkan menjadi apa yang perlu dipelajari, selain itu untuk membantu dan memastikan seluruh murid belajar secara optimal guru perlu menyampaikan apa yang perlu dipelajari oleh murid, memantau perkembangan belajarnya, memberikan pendampingan dan bantuan tepat sasaran, memperluas dan memperdalam pembelajaran ketika murid berhasil mencapai target. selain hal tersebut diperlukan empat pertanyaan kritis didalam perencanaan agar memastikan seluruh murid belajar. diantaranya.

  1. apa yang kita harapkan untuk murid belajar?
  2. bagaimana kita tahu bahwa setiap murid telah belajar hal tersebut?
  3. bagaiman respon kita jika ada murid yang tidak belajr?
  4. bagaimana kita memperkaya pembelajaran didalam kelas untuk murid yang sudah mahir?

b. membudayakan kolaborasi dan tanggung jawab kolektif, dalam hal ini komunitas dapat memupuk kebiasaan saling membantu untuk memecahkan masalah, saling berbagi praktik baik pengajaran, berkolaborasi dalam kegiatan belajar mengajar dikelas. perkembangan belajar murid menjadi tanggung jawab bersama, bukan tanggung jawab individu.

c. berorientasi pada hasil belajar murid, dengan melakukan asesmen yang berkelanjutan untuk memantau perkembangan murid. mengumpulkan bukti dan capaian perkembangan murid, menggunakan bukti pencapaian untuk segera membantu murid yang mengalami kesulitan dan mendorong perbaikan yang berkelanjutan. dimana hasil belajar tidak berfokus pada angka saja, namun kompetensi yang diharapkan dalam proses pembelajaran.

pelaksanaan komunitas belajar terdiri dari beberapa langkah yaitu :

refleksi awal : pada tahapan ini dapat dianalisis data hasil belajar murid untuk mengetahui kekurangan apa saja yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
perencanaan : pada tahap ini diperlukan kolaborasi rekan sejawat, berdiskus dengan mengacu pada 4 pertanyaan kritis dalam mengoptimalkan fungsi kerja sesama guru,
impelementasi : pada tahap ini dilakukan implementasi perencanaan yang dibuat dikelas. berbagi praktik baik, dan observasi pembelajaran yang berkaitan untuk mengetahui tingkat kualitas dalam pembelajaran yang sudah dilakukan
evaluasi : dalam tahap ini guru dan rekan sejawat berdikusi hasil belajar siswa, menentukan agenda dan topik prioritas, menentukan tujuan dan target belajar, dan refleksi dengan sesama rekan sejawat melihat dimensi dan tiga ide besar pembentuk kombel tidak heran lagi jika kombel dapat membantu meningkat kan kualitas pendidikan yang berkelanjutan melalu mutu guru dan siswa didalam ruang lingkup lingkungan sekolah. oleh karena itulah setiap sekolah harus memiliki minimal satu komunitas belajar yang dapat menjadi tonggak untuk terus melakukan perubahan.